Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) kembali membuktikan serta meningkatkan mutu terbaik dengan mendapatkan predikat sebagai kampus yang terakreditas UNGGUL. Akriditasi unggul ini diperoleh melalui
Uhamka adalah kampus profetik.
Sebagai proses transpormasi pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Uhamka hadir membangun peradaban berkemajuan sebagai ikhtiar mewujudkan Islam Rahmatan Lil’Alami
Setiap anggota komunitas perguruan tinggi Kamu saat ini dan di masa hadapan harus memahami bahwa perguruan tinggi nyata untuk melayani mahasiswanya. Maka, Pernyataan Visi, Misi dan Nilai perguruan tinggi ataupun universitas Anda wajib mencerminkan tujuan ini dan diketahui serta didukung oleh sepenuhnya orang.
Jika suatu perguruan tinggi hendak terus bergerak mendekati Visi (menghasilkan mahasiswa yang akan meningkat di dunia luar), banyak faktor yg perlu diperhatikan serta dipantau. Mereka termasuk yang berikut:
one. Visi, Misi, dan Pernyataan Nilai Perguruan Tinggi harus secara akurat mewakili nilai-nilai inti perguruan tinggi. Pernyataan-pernyataan ini lalu harus digunakan bagi memandu semua keputusan dan tindakan berarti yang terkait dengan perguruan tinggi.
2. Pimpinan Perguruan Tinggi, Dosen, Staf serta Seluruh Karyawan diminta dapat mendukung full Visi, Misi kemudian Tata Nilai Perguruan Tinggi.
three. Pola Penghargaan Perguruan Gede harus dikaitkan segera dengan Visi, Misi dan Pernyataan Nilai. Semua pimpinan perguruan tinggi, fakultas, awak staf dan karyawan harus bertanggung jawab atas kinerja mereka dan dihargai serta diakui berdasarkan keberhasilan mereka dalam mencapai dan mendukung visi perguruan tinggi. Kinerja, Inovasi dan Perubahan yang membawa perguruan tinggi lebih dekat dengan Visinya diharuskan secara konsisten diakui dan dihargai.
4. Alumni dapat mendukung kuliah dan Visinya dengan berbagai teknik. Tidak semua lulusan dapat berkontribusi selakuala, menurut, finansial. Namun, semua alumni dapat mendukung siswa sekarang melalui pembinaan, pendampingan, bimbingan, bimbingan, inspirasi kemudian mempekerjakan mereka ataupun membantu mereka menemukan pekerjaan.
5. Pengawalpengelola, pengontrol, penilik, penjaga, Perguruan Tinggi harus mendukung Visi, Misi dan Pernyataan Gede perguruan tinggi melalui membuat keputusan lalu bertindak dengan cara dalam memungkinkan perguruan gede untuk terus bergerak menuju pemenuhan Visi. Untuk melakukan ini secara efektif, mereka harus terlihat, hidup, dan didengar.
six. Instrumen Penilaian Kinerja harus digunakan tuk mengevaluasi seberapa teliti kinerja setiap orang sesuai dengan persyaratan pekerjaan mereka lalu Visi, Misi, dan Nilai perguruan banyak. Setiap orang disyaratkan bertanggung jawab arah upaya mereka untuk mendukung Visi.
7. Pimpinan Perguruan Tinggi harus:
sebuah. Memperlihatkan Keberanian, Keinginan, Kemampuan dan Tekad buat mencapai Visi.
w. Tetapkan Contoh bagi diikuti orang lain.
c. Segera atasi Perilaku Karyawan yg Menghalangi, Menghukum, atau Mencegah anggota komunitas kampus lainnya untuk mendukung Visi.
m. Menetapkan, mendorong kemudian memimpin Acara serta Tradisi yang mendukung Visi, Misi serta Nilai perguruan tinggi.
eight. Jabatan cuma boleh diberikan pada Profesor yang secara konsisten mencapai hasil yang menegaskan bahwa mereka selaras dgn Visi, Misi serta Nilai perguruan tinggi dan bertindak demi kepentingan terbaik perguruan tinggi dan mahasiswanya.
nine. Persyaratan Ketenagakerjaan untuk semua kandidat pekerja (atas ke bawah) harus mengikutkan contoh kinerja lalu komitmen mereka di masa lalu kepada prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam Visi, Misi, dan Pernyataan Nilai perguruan tinggi. Em virtude de pemimpin perguruan banyak akan secara hidup mencari Profesor, Instruktur, dan Pembantu dalam benar-benar tertarik di dalam keberhasilan siswa mereka dan bangga dgn kemampuan mereka tuk mentransfer informasi kepada siswa dalam penjuru cara yang memikat, inovatif, menginspirasi, lalu efektif.
10. Kontrak Serikat Pekerja wajib dirundingkan dengan hati-hati agar tidak memasukkan ketentuan yang melanggar atau membatasi Visi, Misi dan Nilai perguruan tinggi. Pimpinan perguruan tinggi tak boleh menyetujui apa saja yang membatasi kemampuan perguruan tinggi buat mengejar dan menggapai Visi, Misi kemudian Nilai-nilai atau berdampak negatif pada kemampuan perguruan tinggi buat menghasilkan jumlah siswa terbesar yang menghasilkan berkembang di negara luar.
eleven. Kampus Unggul (Perkumpulan Mahasiswa, Persaudaraan, Klub, Tim dan Grup, dll. ) diharapkan untuk menghormati, mendukung, dan bekerja menuju Visi, Misi, dan Nilai-nilai perguruan tinggi.
12. Prosedur dan Proses Operasi meliputi petunjuk, penjelasaqn, dan metode yang memudahkan setiap jamaah dalam komunitas perguruan tinggi untuk bekerja menuju Visi, Misi, dan Nilai-nilai perguruan tinggi.
thirteen. Prioritas dan Tujuan Perseorangan Pemimpin Perguruan Banyak, Profesor, Instruktur, Ajun, Anggota Staf, Karyawan dan Mahasiswa yg bertentangan atau mengusik Visi, Misi lalu Nilai perguruan gede harus ditangani, dicegah, dihentikan atau dihalangi dan tidak diberi penghargaan atau didorong.
fourteen. Keberhasilan yang Mendukung Visi diharuskan dipublikasikan dan dirayakan untuk mengenali, menghargai, dan mendorong perilaku yang mendekatkan perguruan tinggi ke Visi.
15. Sumber daya yang memadai kemudian tepat harus dipersiapkan sehingga Visi dapat secara aktif dikejar oleh anggota komunitas perguruan tinggi.
Faktor-faktor yang dijelaskan tadinya harus disikapi oleh para pemimpin perguruan tinggi yang berharap dapat memberikan pasta depan yang jauh cerah bagi pra mahasiswanya. Faktanya, perguruan tinggi yang mengabaikan faktor-faktor ini, hanya menangani beberapa di dalam antaranya atau menyeleksi untuk mempertahankan standing quo ditakdirkan buat melihat masa depan yang sangat bertentangan. Masa depan itu mencakup stagnasi kelembagaan secara bertahap, hilangnya kualitas di semua bidang dan siswa yang terabaikan dan tersisih.
“Sungguh ironis bahwa begitu tidak sedikit pemimpin perguruan gede akan memilih bagi mempertahankan status quo atau mengejar manfaat lain daripada berusaha untuk menciptakan sebuah institusi yang wujud untuk melayani mahasiswanya. ” — Robert Roth
Perubahan dan perbaikan sulit diaplikasikan, terutama di puncak organisasi. Hanya pemimpin yang paling berani dan teguh pendirian yang dapat tetap dari tantangan yg diharapkan dan gak terduga serta teriakan ketidakadilan dan kemarahan. Oleh karena itu, ada pertanyaan penting bagi membet setiap komunitas perguruan tinggi: “Apa dalam dapat Anda mainkan untuk membantu perguruan tinggi Anda melayani mahasiswanya dengan jauh baik? “